Perempuan Sebagai Aktor Strategis dalam Pembangunan
Oleh: Sifa Nur Arifah*
Perempuan merupakan makhluk yang sangat dimuliakan dalam agama islam. Hal ini ditegaskan pada ayat-ayat Al-Quran. Bahkan didalam Al-Quran terdapat ayat khusus untuk perempuan yaitu An-Nisa' "wanita-wanita".
Diskursus mengenai perempuan selalu dikaitkan dengan gerakan isu bias gender, serta kekerasan terhadap perempuan. Pembahasan mengenai perempuan tidak pernah habisnya, selalu menuai atensi dan terus menjadi isu konsumsi ruang publik dari berbagai sudut pandang baik dari segi politik, sosial, hukum serta budaya. Perjuangan perempuan untuk memperoleh haknya tidak pernah ada habisnya. Bahkan perjuangan tersebut sudah banyak dilakukan oleh perempuan-perempuan hebat pada masa Rasulullah SAW. Di balik gerakan perjuangan perempuan dalam memperoleh haknya, sudah banyak sosok perempuan inspiratif hadir menepis stigma yang ada di masyarakat.
Sejarah mencatatkan, bahwa pada masa Umar bin Khattab, beliau pernah berargumentasi dengan seorang perempuan. Diceritakan bahwa Umar adalah sosok pria tangguh yang sangat kuat dan ditakuti musuh. Namun, ia mengakui kesalahannya dan membenarkan perempuan tersebut, tidak ada bias gender.
Dalam konteks bisnis yang profesional, ada profil perempuan yang sudah menjadi top manager dalam bidang ekonomi pada masa itu, yakni Siti Khadijah. Ia dikenal telah sebagai saudagar bisnis wanita yang cerdas pada masa tersebut.
Dalam hal perkembangan peradaban Islam, tentu saja perempuan memiliki peran yang luar biasa dalam memajukan dan turut serta membangun fondasi sebuah peradaban. Salah satunya Dalam keluarga, ibu (wanita) merupakan sekolah pertama, pendidik, dan juga motivator utama bagi generasi penerus Islam.
Dengan bimbingan dan pengajaran yang mereka berikan, akhlak dan keteguhan generasi penerus Islam digembleng sehingga kelak bisa menjadi seorang pemimpin yang baik dan pembela Islam yang teguh. Maka dari sinilah perempuan menjadi pembangunan fondasi pengetahuan.
Tidak hanya itu saja, bahkan perempuan-perempuan di masa sekarang mulai terjun diberbagai bidang, mulai dadi pendidikan, sosial, ekonomi maupun politik. Sudah banyak perempuan-peremuan hebat ikut andil dan menjadi sosok pembangunan pada berbagai bidang tersebut. Bahkan mereka diberikan kesempatan yang sama untuk menyalurkan kreativitas dan ide-ide hebat mereka.
Jadi tidak berlebihan apabila kita mengakatan bahwa sebagian besar kebaikan atau kerukuran bermasyarakat bergantung dari peran seorang perempuan dalam berproses dan mendidik calon pemimpin dan calon anggota masyarakat (yaitu anak kita).
*Perempuan kelahiran Trenggalek, 04 Maret 2001. Pernah menjadi wakil ketua Kopri PMII Rayon Moh. Al Fatih (2020-2021), Ketua umum KPU-M Fasih (2020), Komisi II SEMA FASIH (2020-2021), Bendahara DEMA FASIH (2021-2022) juga sekretaris II PMII Komisariat UIN Satu (2022-2023)